Minggu, 31 Juli 2011

Doaku Untukmu Sayang

kau mau aku apa, pasti kan ku beri
kau minta apa, akan ku turuti
walau harus aku terlelap dan letih
ini demi kamu sayang

aku tak akan berhenti
menemani dan menyayangimu
hingga matahari tak terbit lagi
bahkan bila aku mati
ku kan berdoa pada Ilahi
tuk satukan kami di surga nanti
tahukah kamu apa yang ku pinta
di setiap doa sepanjang hariku
Tuhan tolong aku, tolong jaga dia
Tuhan aku sayang dia


(Tuhan tolong aku, jaga jaga dia
Tuhan ku pun sayang dia)

 "only hope" AS

Kamis, 28 Juli 2011

Bhajan tgl 28 Juli 2011

Hari ini adalah hari kamis, bhajan dimulai pukul 18.30. Dan seperti biasa aku sdkit2 telat u/ hadir. sebenarnya sih tadinya ingin datang lebih awal. Entah apa yang membuat, melirik jam saat itu pukul 18.00 sepertinya memungkinkanku untuk sedikit me loby dengan temanku konsul tentang produk2 biasalah -perempuan- , nah aku raihlah Hp ku yang sedang aku charge. aku cabut dari pengisi daya itu,mulai search nama yg urutan ke-2 aku save di phonebook ku. call yg pertama tak ada jawaban, disaat menelepon doa ku pun tak hentinya siapa tahu aku bisa mengobati kangen ngobrol dengan sikecil; n imut Rayna ananda dari bunda Andin.
Krna yg pertma sudah terputus tak ada yg mnjawab, ku coba lagi dngn yg ke -2  dan apa yg terjadi disaat2 detik akhir dering nada sambung yg kudengar akn berakhir dan terputus, ---Haloo, suara lembut terdengar ditelingaku, sempat terdiam sejenak dan akhirnya ku tanyakan - ini siapa? Rayna ya? --Iya.. dst..
Ternyata bundanya sedang tidur..dan sikecil baru sja habis mandi..Disela pembicaraan tiba2 terputus, entah pulsaku low, ato kepencet disana.. hmmmm,.aku coba kembali menghubingi tapi tak ada yg mengangkat..
Sedih juga raanya, tapi sudahlah.. Cukup bisa mengobati rasa kangenku padanya.. :) Dan krn waktu sudah mendesak, akupun berniat menghubungi bundanya dilain waktu..

Prepare for Bhajan, setelah siap brngktlah aku akhirnya pada pukul 19.00. Senangnya aku bisa bhajan ternyata saat itu gantinya dari Sai gopi yg mengiringi bhajan. Dentum musicnya itu asyik.. berusaha untuk tidak bersedih, mengenang Bhagavan.Asyiknya bernyanyi dan bertepuk tangan membuat hati lbh damai.. selanjutnya masuk ke acra Dharma Wacana. ini yg aku tunggu2. Dan tak disangka yg mengisi adalah bapak Donder. Beliau ayah dari 2 temanku yg cantik Jyothi n Swari. Bapak Donder sendiri berbagi pengalaman beliau kepada para Bhakta, sebesar apa sayang beliau ke Bhagavan. Sungguh senang, asyik, lucu dan berkesan dharma wacana dari pak Donder...

Hari ini rasanya begitu indah.. Thx God.. Luv u so much...


Rabu, 27 Juli 2011

Kesedihan? or kebahagiaan?

Ketika engkau terdiam, tiba2 tanpa terasa air matamu menetes.. Apa yg kau pikirkan? apa sebenarnya yg ada dibenakmu,? apa yg sedang kau rasa?
Akh, kadang kita sbg manusia lemah akan perasaan, smua berjalan dan mengalir bgtitu saja. Kita pun mungkin takkan bisa menjlskan jawaban dari pertanyaan2 tersebut..
Yang pasti , ada alasan kuat yg membuat kita tiba2 menjadi orang yg , melankolis..

Yakinlah...

"sesuatu yang kita harapkan terkadang susah didptkn...
Tp tetaplah yakin suatu saat smua itu akn tercapai....Tentunya dengan Doa da Usaha "Hanya permainan waktu...." still believe God Bless me us..:)

Selasa, 26 Juli 2011

Dapur-Masak, masak, masak.. ^^

Ikan Panggang Dabu Dabu
Waktu 20 menit    Porsi 4 orang    Kalori 156 Kkal/ orang
BAHAN
- 4 ekor ikan kembung, kerat-kerat
- 1 sdm garam
- 1 bh jeruk nipis, potong-potong
- 4 sdm minyak goreng

Sambal Dabu-dabu :
- 20 bh cabai rawit, potong-potong
- 10 siung bawang merah, potong
- 8 bh tomat hijau, potong dadu
- 1 sdt garam
- ½ sdt AJI-NO-MOTO
- 4 bh jeruk nipis, potong-potong
CARA MASAK
1. Potong cabai, bawang merah, tomat, dan jeruk nipis
2. Campurkan bawang merah, cabai, tomat, perasan jeruk nipis, garam, dan AJI-NO-MOTO , aduk hingga rata, sisihkan.
3. Lumuri ikan dengan garam dan perasan air jeruk nipis di kedua sisi, remas-remas hingga rata.
4. Panggang ikan hingga matang, angkat dan sajikan dengan sambal dabu-dabu.

Renungan Berharga Bagi Para Suami (Pria) Yang Kurang Menghargai Wanita

Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istri saya sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih
begitu kecil.
Kisah teladan sebagai sebuah renungan bagi para pria
Kisah teladan sebagai sebuah renungan bagi para pria
Begitulah yang kurasakan, karena selama ini saya merasa bahwa saya telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anak saya, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anak saya.
Pada suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anak saya masih tertidur. Ohhh… aku harus menyediakan makan untuknya.
Karena masih ada sisa nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anak saya yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas berangkat ke tempat kerja.
Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, saya langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam.
Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba saya merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan
selimut!
Oh…Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian, dan langsung menghujani anak saya yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:
“Dad, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk
mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainan saya … Saya
minta maaf Dad … “
Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, saya tidak ingin anak saya melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangis saya Setelah beberapa lama, aku hampiri anak saya, memeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.
Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto mommy yang dikasihinya.
Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, saya mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.
Namun… belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar
menyesal…
.
Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan, Aku minta maaf, Dad“.
Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu……
Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahu saya, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis, yang saya yakin, jika istri saya masih ada dan
melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!
Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Saat ini musim dingin, dan hari Natal telah tiba. Semangat Natal ada dimana-mana juga di hati setiap orang yg lalu lalang. Lagu-lagu Natal terdengar diseluruh
pelosok jalan ,tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus.
Mereka menelpon saya dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anak saya telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun saya sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anak saya lagi, tetapi saya tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena saya merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf : “Maaf, Dad”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.
Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah saya mendorong anak saya ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya?
Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk mommy…..”.

Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?”
Jawaban anakku itu :
“Aku telah menulis surat buat mommy untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”.
Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung, tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan …
Aku bilang pada anakku, “Nak, mommy sudah berada di surga, jadi untuk selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk mommy, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Saya berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. saya jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.
Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur……
‘Mommy sayang’,
Saya sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut.. Tapi kamu tidak ada, jadi saya tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi.
Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencari saya, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.
Mommy, setiap hari saya melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Saya pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua, saya rasa. Tapi mom, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah mommy muncul dalam mimpiku sehingga saya dapat melihat wajahmu dan ingat anda? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi mommy, mengapa engkau tak pernah muncul?
Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena saya tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istri saya .
Untuk para suami, yang telah dianugerahi seorang istri yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari padanya. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan
menyayangi dirimu dan anak-anakmu.
Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yg bisa menggantikan posisinya.

"Betapa sangat disayangkan, jujur sya sedih membaca cerita ini.. rasanya menyesakkan hati.. Semoga Para suami bisa selalu menyayangi istrinya dengan setulus hati... "

Inilah 13 Hal Yang Diharapkan Istri Dari Seorang Suami

1. Mengingat Hari-hari Istimewa Dalam Keluarga
Entah itu hari ulang tahun istri, hari pernikahan, atau ulang tahun anak. Idealnya, memang suami mengingat hari-hari istimewa ini. Walaupun demikian, bilang Henny E. Wirawan, M.Hum, Psi , Pudek I Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta, istri harus memaklumi kalau suami lupa, karena faktor kesibukan, juga tak semua orang menanggali kalendernya dengan hari ulang tahun dan sebagainya.
2. Memberikan pujian dan atensi
Pada prinsipnya hampir semua wanita ingin mendapat afeksi, kasih sayang, pujian, dan perhatian dari suami. “Perhatian itu bisa berupa hal-hal kecil, seperti menelepon istri, memberi surprise di hari istimewanya, bahkan sekadar memuji masakan buatannya.” Hal-hal seperti ini dapat lebih menggugah cinta istri dan membuat ia lebih jatuh cinta lagi pada suami. Sebab, bagi istri bukan semata-mata materi, tapi justru hal-hal yang sifatnya psikologis yang lebih penting.
Tak ada salahnya suami memperhatikan ini. Toh, bila suami bisa mengambil hati istri, biasanya istri mau melakukan apa pun bagi suaminya. Namun dalam memuji harus yang wajar, ya, Pak. Tidak berlebihan dan juga diiringi dengan tingkah laku manis. Jangan hari ini memuji istrinya yang pintar masak, tapi begitu masakan kurang garam, suami memaki.
3. Memberi dukungan dan membela istri
Harapan ini memang sudah menjadi tugas suami. Habis mau membela siapa lagi kalau bukan membela istri? Hanya saja, istri pun kalau ada masalah dengan mertua atau ipar, juga tak memojokkan suami seolah berkata, “Ayo mau bela siapa?” Tapi suami harus bisa senetral mungkin melihat situasi yang objektif. Jangan sampai karena suami anak mami, lalu memprioritaskan ibunya. Kalau memang istri perlu dibela, karena ada yang tak benar dilakukan orang tua, seharusnya suami membela istri. Kalau istrinya yang salah, maka suami memberitahu istri dengan baik, misal, “Kamu sebetulnya salahnya begini. Sepertinya kalau bersikap seperti itu, tak baik.” Jangan mengatakan, “Kamu menantu yang kurang ajar!” Karena hal ini bisa membuat istri terluka dan sakit hati.
4. Gantian mengasuh anak
“Mengasuh anak itu melelahkan, belum lagi istri pun harus mengurus rumah tangga juga. Jadi wajar kalau istri berharap suami menggantikan beberapa saat saja.” Bila dipenuhi, tentu istri akan senang. Bisa ketika suami pulang kantor gantian pegang anak atau ketika sedang libur membebaskan istri untuk pergi belanja atau ke salon. Sedangkan kalau keduanya bekerja, perlu dirundingkan untuk membagi waktu dan tugas di antara keduanya. Jangan sampai urusan anak dipegang babysitter .
5. Lebih banyak waktu terhadap keluarga
Wajar bila istri kepenginnya sering berada bersama-sama dengan suami. Seyogyanya bisa dipenuhi oleh suami. Memang suami harus bekerja, tapi istri berharap setelah itu suami memberi waktu untuk istri dan keluarga. Pun di hari-hari liburnya. Walau terkadang, suami harus lembur sampai malam atau di hari libur, tapi jika bukan prioritas mendesak, istri ingin suaminya bisa pulang ke rumah lebih cepat.
6. Tidak tergila-gila dengan hobinya
Ada, lo, suami yang suka lupa waktu dengan hobinya, misal asyik di depan internet atau mengutak-utik mobil. “Ini berarti, suami masih bersifat kekanak-kanakan. Suami harus menyadari kalau dia sudah menikah, ia dituntut untuk tidak seperti dirinya di masa lalu, tapi sebagai pribadi yang sudah lebih mature dan bertanggung jawab untuk keluarganya.”
Bukan berarti suami tak boleh melakukan hobinya, lo, tapi harus dilihat nilai pentingnya dalam keluarga. Karena ada kalanya hobinya tak efektif dan membuang-buang waktu serta uang saja. Lain hal bila hobinya berkebun, yang hasilnya bisa mendatangkan rejeki. Bahkan istri pun bisa terjun bersama.
7. Tidak genit, tak main mata dengan wanita lain, dan tidak selingkuh
Tak ada istri yang ingin suaminya tak setia, bukan? Lain hal jika suami punya nilai religius yang tinggi, biasanya berada di mana pun si istri bisa merasa aman. Sebab, suami punya pegangan agama dan takut pada Tuhan, sehingga dia akan baik-baik saja. Jangan salah, bila suami tak setia, feeling istri biasanya sangat kuat. Bisa dilihat pula dari perubahan tingkah laku suami. Entah jadi lebih sayang pada istri atau justru tak peduli.
8. Tidak sering pergi malam bersama teman-temannya
Hal ini memang tak disukai istri, karena di tempat remang-remang lebih banyak cobaannya. Meski mulanya tak apa-apa, tapi kalau lama-lama, bisa tergoda juga. Bukankah tak hanya istri yang harus memupuk cinta, suami pun harus menjaganya?
“Kemukakan hal ini pada suami untuk dicari jalan keluarnya. Kalau suami tak mau mengubah diri, istri yang harus mau berubah pikiran atau ambil jalan tengah.” Misal, istri ikut bila suami pergi untuk juga kenal dengan teman-teman suami.
9. Suami jujur
Ini memang harapan kaum istri. Hanya saja perlu dipikirkan, siapkah mendengar sesuatu yang jujur? Misal, suami punya track record sebagai playboy . Siapkah istri kalau suami cerita petualangannya di masa lalu? Nah, kalau istri tak siap, ya, terima saja suami apa adanya.
Memang, bila suami punya track record seperti itu, istri akan selalu dihantui kecurigaan dan ketakutan, suami main mata dengan wanita lain. Tinggal istri mengatur dirinya. “Terima suami apa adanya, tanpa mengungkit masa lalunya. Yang penting, sekarang dan seterusnya suami adalah miliknya.” Sebaiknya kalau memang tak ingin punya suami seperti ini, penyensoran dilakukan sebelum menikah.

10. Tidak melakukan kebiasaan-kebiasaan buruk

Seperti merokok, tidak ganti baju sepulang kantor, menyimpan kaos kaki sembarangan, main judi, minum minuman keras, ataupun pencandu obat. “Harapan ini agar dikomunikasikan dengan baik, tidak dengan omelan, menyindir, dan memarahi. Kalau tidak, alih-alih berubah, tapi malah tambah parah.” Jadi, sebaiknya kalau sedang berusaha meminta suami mengubah kebiasaannya, jangan katakan, “Kamu selalu” Tapi katakan, “Saya kepengin.” Atau, “Sepertinya akan lebih baik jika.” Jadi kita lontarkan apa yang kita inginkan.
Bila suami memang bermasalah, seperti suka main judi, mabuk-mabukan, atau kecanduan obat, istri harus menyadarkan suami bahwa itu kebiasaan buruk yang merusak dirinya dan menganggu kehidupan keluarga. Mungkin istri bisa membawanya ke profesional, seperti psikolog atau ke dokter. Kalau suami mau melakukan itu dan istri mau bekerja sama dalam proses pemulihan, mungkin harapan istri bisa tercapai.
11. Royal memberi uang belanja
Setiap keluarga punya kebijakan keuangan. Ada suami yang menyerahkan semua uangnya pada istri untuk dikelola, ada pula yang pakai sistem jatah, bahkan ada yang sangat pelit hingga hanya memberi uang belanja ala kadarnya. Kalau istri mau uang belanja lebih, maka pintar-pintarnya istri merayu suami. Prinsipnya, mengkomunikasikan dan ada saling pengertian.
12. Suami mendengar nasehat istri
Karena istri adalah rekan hidupnya, suami memang harus minta pendapat istri dalam mengambil keputusan. Tapi istri juga mesti mengetahui, tak semua suami bisa melakukan seperti itu, tergantung latar belakangnya. “Kalau suami dari keluarga yang demokratis, mungkin lebih mudah melakukannya dibanding yang dari keluarga yang ayahnya seorang pemegang keputusan, tanpa perlu minta pendapat ibunya.”
Kalau istri ingin suami mendengar nasehatnya, istri harus pintar mengambil hati suaminya. Misal, bicara seperti halnya seorang kekasih, yaitu dengan penuh afeksi, sehingga suami akan tergugah dan mendengarkan nasehat istri.
13. Membantu keluarga besar istri
Boleh-boleh saja suami membantu mertua dan ipar. Begitu pula sebaliknya, istri pada keluarga suaminya. Hanya saja perlu diingat, bila sudah menikah, maka yang terpenting adalah keluarga inti: istri, suami, dan anak.
Bukan berarti, keluarga diabaikan. Tapi bukanlah prioritas utama. Kalau suami bisa bantu, maka bantulah. Jadi, “istri janganlah menuntut kelewat tinggi, misalnya suami memperhatikan ibunya, menyekolahkan adiknya, memberi modal kakaknya, dan segala macam.”

Tips Agar Hubungan Dengan Mertua Tetap Terjalin Mesra

Menerima Keadaan
Anda dan si dia telah menentukan pilihan. Ya, saat memacari si dia dulu Anda memang tidak ‘memesan’ keluarganya juga. Tapi suka tidak suka, pasangan tercinta dan keluarganya bagaikan paket hemat. Sadari bahwa para saudara ipar dan mertua. Anda akan selalu menjadi bagian dari perjalanan hidup Anda yang baru. Baik Anda maupun pasangan sama-sama wajib mengusahakan yang terbaik untuk keluarga kecil (Anda) yang sedang dibentuk.
Samakan Pandangan
Tentukan batasan dan tetapkan ekspektasi. Bisakah saudara-saudaranya datang berkunjung tanpa pemberitahuan sebelumnya? Bolehkan ibu mertua menidurkan anak-anak Anda di luar jam tidur yang telah Anda dan si dia tetapkan sebelumnya. Ada banyak hal yang harus diputuskan bersama-sama. Harap diingat, baik Anda atau pasangan bukanlah pembaca pikiran. Ia tak akan paham yang Anda inginkan dan harapkan kecuali Anda bicara kepadanya. Aturan ini tentu berlaku untuk si dia juga.
Selesaikan Perselisihan
Jika salah satu tengah bermasalah dengan ayah mertua, maka sudah jadi kewajiban si anak kandung menjadi mediator dan menengahi perselisihan. Pihak yang mempunyai hubungan lebih dekat (ayah dengan anak) lah yang harus berinisiatif menyelesaikan masalah. Bukan hal yang bijaksana jika menantu dan mertua saling melakukan konfrontasi.
Hargai Kebiasaan Keluarga Mertua
Anda terganggu dengan kebiasaan-kebiasaan saudara-saudara ipar atau kegiatan-kegiatan rutin di keluarga si dia seperti arisan keluarga, piknik bersama, dan sejenisnya? Jangan terus-menerus merasa begitu. Daripada menyimpan kesal untuk hal-hal sepele, lebih baik pahami dan terima saja kebiasaan yang sudah ada jauh sebelum Anda bertemu dan menikahi si dia. Hargai ikatan yang sudah terjalin erat antara pasangan Anda dengan saudara-saudaranya. Bersikaplah suportif. Tapi Anda tetap punya hak untuk mengutarakan keberatan jika kasusnya memang cukup serius dan mengganggu. Dan si dia tentu saja wajib menanggapi keluhan Anda.
Jangan Mengadu ke Orangtua
Sejauh yang Anda bisa, usahakan untuk tidak melibatkan pihak luar (keluarga sekalipun) dalam masalah keluarga inti Anda. Ketika kedongkolan pada si dia sudah di ubun-ubun dan ribut besar menjelang di depan mata, godaan untuk mengetuk pintu rumah orangtua pasti sangat menggoda. Tapi, jangan lakukan, karena ini juga bisa merusak hubungan baik Anda dengan mertua.
Keluarga Anda, terutama orang tua sudah pasti akan membela mati-matian anak mereka. Ketika Anda cerita betapa si dia sudah melukai hati Anda (tentu saja dengan tambahan di sana sini), apa pun yang sesungguhnya terjadi, orangtua akan membuat persoalan itu jauh lebih personal daripada Anda sendiri. Anda pasti sudah diberitahu bahwa pertengkaran baik besar ataupun kecil adalah bumbu dalam pernikahan karena itu juga menunjukkan sebuah pernikahan yang sehat. Artinya Anda dan si dia saling mencintai dan peduli terhadap satu sama lain. Jadi, santai saja. Tetap cari solusi terbaik tapi hindari mengadu kepada kedua orangtua karena dalam hitungan jam, amarah Anda terhadap si dia bakal mereda.